(bahasa Inggris: intelligence) adalah informasi yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya, bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan "data", yang berupa informasi yang akurat, atau "fakta" yang merupakan informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang disebut "data aktif" atau "intelijen aktif", informasi ini biasanya mengenai rencana, keputusan, dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut pandang organisasi pengumpul intelijen. Pada dinas intelijen dan dinas terkait lainnya, intelijen merupakan data aktif, ditambah dengan proses dan hasil dari pengumpulan dan analisis data tersebut, yang terbentuk oleh jaringan yang kohesif.
Kata intelijen juga sering digunakan untuk menyebut pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen.
Proses
Informasi yang dikumpulkan bisa sulit untuk didapatkan, atau bahkan informasi rahasia, yang didapatkan dengan spionase ("sumber tertutup"), atau dapat juga berupa informasi yang tersedia bebas, di surat kabar atau internet ("sumber terbuka"). Secara tradisional, pengumpulan intelijen berupa pengumpulan informasi dari segala sumber, lalu penyimpanan dan pengurutan informasi tersebut, dan diperkirakan sebagian kecil dari yang terkumpul akan berguna kemudian. Hasil dari pengumpulan intelijen ("produk") dan sumber serta metode pengumpulannya ("tradecraft") seringkali dirahasiakan.Biasanya personel intelijen dibekali kemampuan lebih atau dapat dikatakan,orang yang menjadi intelijen ialah orang-orang pilihan terbaik,Kebanyakan mereka berkamuflase lebih hebat sehingga sangat sulit dan bahkan tak terlihat ketika berbaur dengan masyarakat sipil atau berbaur dengan pihak musuh,karena mereka memegang prinsip 1000 cover,artinya personel intelijen tersebut memiliki 1000 id yang mana id id tersebut menutupi identitas asli personel intelijen tersebut.Beban berat dan tugas berat selalu dipundak mereka,Ibarat misi berhasil tak dipuji,misi tak berhasil dicacimaki,matipun tak ada yang mengakui.- Intelijen pemerintah biasanya diserahkan pada dinas intelijen, yang umumnya diberikan dana besar yang dirahasiakan. Dinas-dinas ini mengumpulkan informasi dengan berbagai cara, dari penggunaan agen rahasia, menyadap saluran komunikasi, sampai penggunaan satelit pengintai.
- Intelijen militer adalah kegiatan dalam perang yang melakukan pengumpulan, analisis, dan tindak lanjut atas informasi tentang musuh di lapangan. Kegiatan ini memakai mata-mata, pengintai, peralatan pengamatan yang canggih, serta agen rahasia.
- Intelijen bisnis merupakan informasi rahasia yang didapatkan suatu perusahaan mengenai saingannya dan pasar.
Perkembangan intelijen
Informasi yang dicari
Pada perkembangan selanjutnya, informasi yang dicari bukan hanya bersifat kemiliteran namun juga mengenai masalah masalah sosial, gejolak sosial, informasi ekonomi, pertanian, tingkat keberhasilan panen serta kemajuan teknologi. Tujuannya selain bersifat untuk kepentingan analisis militer, juga berguna untuk kepentingan lainnya seperti kepentingan ekonomi, kerjasama ekonomi dan lain-lain terutama yang bersifat hubungan antar negara (diplomatik). Selain negara, kadang-kadang perusahaan-perusahaan maupun kalangan bisnis juga menggunakan cara-cara ini untuk mengumpulkan informasi yang sifatnya terbatas hanya untuk kepentingan bisnis seperti prospek mendirikan usaha maupun investasi, kemampuan daya beli dan ekonomi sampai mengetahui kekuatan bisnis saingannya.Seorang personel intelijen telah didoktrin untuk menyerap informasi sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan apa yang telah menjadi misinya.Kekuatan suatu negara tidak hanya terletak pada kekuatan armada perangnya,namun Intelijen adalah suatu titik inti dari keberhasilan suatu Kekuatan pokok suatu negara.Kadang Intelijen dipandang sebelah mata oleh suatu kaum paradigmatis tertentu,justru dengan intelijen inilah suatu sistem akan tetap utuh dan terjaga dari segi keamanan internal.
Operasi intelijen
Pada dasarnya, intelijen adalah bersifat mengumpulkan informasi. Pada perkembangannya terutama yang berurusan dengan masalah negara, juga ditambah dengan usaha sejauh mana menyelesaikan setiap ancaman yang dilakukan secara efektif, rahasia, dan langsung menuju sasarannya yang dikenal dengan operasi intelijen yang sering dikenal juga dengan operasi klandestin. Sebagai contoh di Amerika Serikat terdapat undang-undang intelijen yang isinya "..serta usaha usaha yang dilaksanakan untuk menghadapi ancaman terhadap kepentingan nasional". Maka mucullah operasi-operasi seperti usaha penggulingan terhadap Presiden Soekarno dengan memberikan bantuan senjata kepada kaum pemberontak pada dekade 1950-an, Invasi Teluk Babi di Kuba tahun 1960-an, usaha pembunuhan Presiden Saddam Hussein dan lain-lain.
Kriminalitas Prinsip prinsip intelijen juga digunakan untuk mengatasi kriminalitas dan kejahatan yang terjadi di masyarakat umumnya dugunakan oleh kepolisian dengan menggunakan unit-unit reserse atau kejaksaan seperti di Amerika Serikat (FBI), detektif bahkan wartawan untuk mencari sumber berita. Masing masing memiliki kode etik tersendiri.
Sifat-sifat operasi Intelijen
Umumnya operasi intelijen dilakukan untuk dua kepentingan:- Operasi Taktis
yaitu operasi yang dilakukan untuk mendukung operasi-operasi taktis yang dilakukan dalam jangka waktu dan kegiatan tertentu, umumnya dilakukan oleh angkatan bersenjata dalam operasi operasi militernya. - Operasi Strategis
yakni operasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data informasi dan kegiatan lain untuk kepentingan strategis umumnya dilakukan dengan jangka panjang.
Umumnya setiap negara memiliki badan-badan atau lembaga intelijen intelijen baik yang berdiri sendiri ataupun dibawah institusi lain. Ada badan intelijen yang keberadaannya diketahui publik atau bahkan rahasia.
Beberapa badan Intelijen yang dikenal di dunia antara lain:
Intelijen bisnis
Sedangkan yang dimaksud dengan Istilah intelijen bisnis (bahasa Inggris: business intelligence, BI) merujuk pada teknologi, aplikasi, serta praktik pengumpulan, integrasi, analisis, serta presentasi informasi bisnis atau kadang merujuk pula pada informasinya itu sendiri. Tujuan intelijen bisnis adalah untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.Sistem BI memberikan sudut pandang historis, saat ini, serta prediksi operasi bisnis, terutama dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan ke dalam suatu gudang data dan kadang juga bersumber pada data operasional. Perangkat lunak mendukung penggunaan informasi ini dengan membantu ekstraksi, analisis, serta pelaporan informasi. Aplikasi BI menangani penjualan, produksi, keuangan, serta berbagai sumber data bisnis untuk keperluan tersebut, yang mencakup terutama manajemen kinerja bisnis. Informasi dapat pula diperoleh dari perusahaan-perusahaan sejenis untuk menghasilkan suatu tolok ukur.
Lebih jauh intelijen bisnis bisa kita definisikan sebagai berikut :
1. Intelijen Bisnis adalah sebuah alternatif terminologi bagi Competitive Intelligence.
Definisinya adalah kegiatan-kegiatan monitoring lingkungan eksternal
sebuah perusahaan untuk mendapatkan informasi yang relevan bagi proses
pembuatan kebijakan perusahaan tersebut.
2. Istilah lain CI adalah Competitor Intelligence, yaitu proses analisa yang mentransformasikan keseluruhan competitor intelligence
yang utuh menjadi pengetahuan strategis tentang kompetitor, posisi,
performance, kapabilitas, dan niat/tujuan. Pengetahuan strategis
tersebut harus relevan, akurat, dan bisa digunakan.
3. Competitive Intelligence adalah sebuah cara berpikir (way of thinking).
4. CI
menggunakan sumber-sumber informasi publik untuk mengetahui lokasi dan
membangun informasi tentang persaingan dan pesaing-pesaing yang ada.
5. Competitor intelligence adalah informasi yang sangat spesifik dan tepat waktu tentang sebuah perusahaan.
Fungsi umum teknologi BI adalah reporting, OLAP (online analytical
processing), data mining, business performance management, benchmarking,
text mining dan predictive analytics.Richard Coombs, Competitive intelligence handbook. University Press of America, Bab I)
Jadi peran
intelijen bisnis untuk saat ini memang dipandang perlu. Karena dinamika
bisnis era sekarang sudah begitu cepat berkembang dan begitu ketat
bersaing. Sehingga perubahan sekecil apapun dari lingkungan ekternal
kita dan sesingkat apapun waktu berlangsungnya perubahan, akan berdampak
besar terhadap kelangsungan bisnis sebuah perusahaan. Siapa yang cepat
dan cerdas memanfaatkan waktu dan situasi dialah yang akan berkembang.
Sebuah keputusan haruslah cepat, tepat dan strategis. Bagaimana itu bisa
terlaksana, fungsi dari inteligen bisnis inilah yang menentukan.
Ada dua main job atau tugas utama dari seorang agen inteligen bisnis, yaitu :
- mendapatkan informasi
-
membentuk sebuah opini
Pentingnya
intelijen atau mata-mata atau spionase bisnis adalah informasi.
Informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan musuh yang sedang
dihadapi dari sisi bisnis. Siapa mereka, apa tujuannya, seberapa besar
kekuatan mereka ( berkaitan dengan,produk, modal, teknologi yang
digunakan, sistem administrasi dan SDM ) apa rencana dan strategi
mereka, dimana kelemahan mereka, dan dengan siapa saja mereka menjalin
hubungan, dll.
Selain dari pada
itu intelijen bisnis dituntut untuk mengetahui sejauh mana loyalitas
pelanggan terhadap produk, merk dan jasa tertentu sekaligus segmentasi
pasar.
Informasi-informasi
tersebut yang kemudian akan kita gunakan untuk menyusun strategi yang
tepat untuk menghadapi dan bahkan mengalahkan mereka. Tanpa adanya
informasi-informasi tadi, kita hanya bisa meraba, mengkira-kira dan
menebak-nebak. Jauh akan lebih sulit bagi kita untuk menentukan tindakan
dan strategi yang akan digunakan.
Yang kedua,
tugas intelijen selain mengumpulkan informasi, juga harus mampu
membentuk sebuah opini publik terhadap produk kita maupun produk
kompetitor. Pembentukan opini ini tergantung mau kita arahkan kemana.
Apakah untuk memperbaiki dan menaikkan index persepsi
baik/popularitas dari produk kita atau sebaliknya untuk
menjatuhkan/melemahkan produk kompetitor. Pembentukan opini ini akan
sangat berdampak signifikan terhadap kepercayaan dan loyalitas konsumen
terhadap sebuah produk. Opini bisa diciptakan dan dimanipulasi.
Pemilihan materi dan media sangat penting dalam proses ini. Dan itu
adalah tugas dari para agen inteligen bisnis.
Tak jauh dari
dunia perang, inteligen dalam dunia bisnis pun mutlak diperlukan agar
roda bisnis kita tetap berjalan dengan baik. Tidak harus tujuannya
“membunuh” dengan melakukan Offensive Inteligent, tapi cukup hanya untuk menjaga dan memastikan kelangsungan dan pertumbuhan positif bisnis kita (deffensif inteligent
). Bila kita masih menghormati etika bisnis dan praktek-praktek
persaingan bisnis yang sehat, maka tidak perlu kita menggunakan
intelijen kotor . Berperang habis-habisan dan total, bukan berarti
menghalalkan segala cara.
Defensif intelijent maupun Offensif Inteligent
bisnis tidak harus membuat kita berlaku curang dengan menyusup kedalam
organisasi kompetitor dan mencuri ide dan gagasan mereka seperti halnya
yang terjadi pada perusahaan Unilever yang menuntut Procter & Gamble
(P&G) atas aktifitas mata-mata untuk mendapatkan rahasia bisnis
perawatan rambut Unilever.
Kita tidak bicara hal kotor seperti itu, karena bagaimanapun kerasnya “ belantara bisnis” dewasa ini yang namanya Business Etique
tetap harus dijalankan sehingga informasi yang digunakan melalui
intelijen kompetitif untuk menyusun strategi dan taktik tetap dijalankan
dengan etis karena tujuan dari intelijen bisnis adalah bukan mencuri
rahasia perusahaan kompetitor, rahasia pasar kompetitor ataupun properti
rahasia lainnya. Tetapi merupakan sebuah teknik pengumpulan informasi
secara sistematis, secara terbuka (legal) dalam jangkauan informasi yang
begitu luas, yang ketika telah terseleksi dan disatupadukan serta
dianalisa akan menyediakan sebuah pemahaman yang utuh tentang struktur
perusahaan pesaing, budaya perusahaan, kebiasaan, kemampuan/kelebihan
dan kelemahannya.
Salah satu intelijen yang fair
adalah mengamati pergerakan kompetitor secara cermat melalui berbagai
media legal maupun publisitas mereka. Biarpun informasi ini bersifat
umum dan terbuka untuk semua orang, bukan berarti itu informasi yang
tidak penting dan dangkal. Jika kita bisa mengolahnya dengan baik dan
menganalisa dengan detail akan banyak hal yang bisa kita dapatkan dari
hanya sekedar berita. Beranjak lebih jauh, kita bisa menjadi “konsumen”
kompetitor juga dalam skala kepentingan investigasi. Sampai sejauh mana
kualitas produk mereka, bagaimana price nya, dan bagaimana
tingkat pelayanan pra dan pasca jual kepada pelanggan. Dengan
memposisikan kita sebagai konsumen, akan kita dapatkan informasi yang qualify dan akurat dibandingkan dengan mengandalkan sumber lain.
Dalam intelijen,
prinsip “kenali dan dapatkan” adalah tujuan utama yang harus dicapai.
Untuk bisa mencapai tahapan ini diperlukan :
2. Cara yang tepat
3. Tools/sarana dan media yang tepat
Minimal tiga
point diatas harus bisa terpenuhi agar proses pengumpulan informasi dan
pembentukan opini dapat berjalan dengan baik selain tentunya hal-hal
lain termasuk juga besaran alokasi anggaran, timing yang tepat dan situasi eksternal masyarakat (ekopolsosbud).
Pemilihan orang
yang tepat, tidak harus berasal dari internal. Justru akan lebih leluasa
dan bebas jika agen tersebut adalah orang luar yang kita didik dan
tugaskan untuk mendapatkan informasi dibandingkan dengan orang dalam.
Dalam
mempengaruhi opini publik pun, akan lebih terasa realistis dan obyektif
jika itu berasal dari kalangan luar organisasi kita. Tidak ada salahnya
kita menggandeng tokoh keagamaan, budayawan, seniman bahkan seorang
politisi untuk bisa menyuarakan opini seperti apa yang kita inginkan.
Tentunya hal tersebut tidaklah gratis/cuma-cuma. Tapi bila kita memiliki
konsep yang matang dengan hal tersebut, sepertinya anggaran/cost yang
kita keluarkan akan sebanding dengan hasil yang kita inginkan. Jaman
sekarang bukanlah jaman pure bussines dimana bisnis berjalan
sendirian melalui perangkat bisninya. Sekarang adalah jaman dimana
segala sumberdaya yang bisa memuluskan jalan digunakan. Termasuk
pengaruhnama besar, popularitas, kekuatan politik dan jabatan dalam
penentuan regulasi dan aturan mulai digunakan sebagai salah satu tangan
dan tameng bisnis. Sekali lagi, mengingat etika bisnis yang harus kita
patuhi, proses ini pun jangan sampai kebablasan dan salah kaprah yang
membuat saling menjatuhkan dan membunuh pihak lain. Tapi cukup untuk
memastikan ketidakberpihakan pemilik wewenang dan kekuasaan kepada salah
satu kompetitor, menjamin terlaksananya persaingan yang sehat dan
memberikan “sedikit” apresiasi dan opini positif dan obyektif terhadap
produk dan jasa kita sehingga penilaian masyarakat/konsumen akan
obyektif dan fair. (cbn, 10 feb 2009)
Daftar Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar