Social Icons

Pages

Selasa, 22 Oktober 2013

Intelijen Bisnis

Intelijen
(bahasa Inggris: intelligence) adalah informasi yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya, bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan "data", yang berupa informasi yang akurat, atau "fakta" yang merupakan informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang disebut "data aktif" atau "intelijen aktif", informasi ini biasanya mengenai rencana, keputusan, dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut pandang organisasi pengumpul intelijen. Pada dinas intelijen dan dinas terkait lainnya, intelijen merupakan data aktif, ditambah dengan proses dan hasil dari pengumpulan dan analisis data tersebut, yang terbentuk oleh jaringan yang kohesif.
Kata intelijen juga sering digunakan untuk menyebut pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen.

Proses

Informasi yang dikumpulkan bisa sulit untuk didapatkan, atau bahkan informasi rahasia, yang didapatkan dengan spionase ("sumber tertutup"), atau dapat juga berupa informasi yang tersedia bebas, di surat kabar atau internet ("sumber terbuka"). Secara tradisional, pengumpulan intelijen berupa pengumpulan informasi dari segala sumber, lalu penyimpanan dan pengurutan informasi tersebut, dan diperkirakan sebagian kecil dari yang terkumpul akan berguna kemudian. Hasil dari pengumpulan intelijen ("produk") dan sumber serta metode pengumpulannya ("tradecraft") seringkali dirahasiakan.Biasanya personel intelijen dibekali kemampuan lebih atau dapat dikatakan,orang yang menjadi intelijen ialah orang-orang pilihan terbaik,Kebanyakan mereka berkamuflase lebih hebat sehingga sangat sulit dan bahkan tak terlihat ketika berbaur dengan masyarakat sipil atau berbaur dengan pihak musuh,karena mereka memegang prinsip 1000 cover,artinya personel intelijen tersebut memiliki 1000 id yang mana id id tersebut menutupi identitas asli personel intelijen tersebut.Beban berat dan tugas berat selalu dipundak mereka,Ibarat misi berhasil tak dipuji,misi tak berhasil dicacimaki,matipun tak ada yang mengakui.
  • Intelijen pemerintah biasanya diserahkan pada dinas intelijen, yang umumnya diberikan dana besar yang dirahasiakan. Dinas-dinas ini mengumpulkan informasi dengan berbagai cara, dari penggunaan agen rahasia, menyadap saluran komunikasi, sampai penggunaan satelit pengintai.
  • Intelijen militer adalah kegiatan dalam perang yang melakukan pengumpulan, analisis, dan tindak lanjut atas informasi tentang musuh di lapangan. Kegiatan ini memakai mata-mata, pengintai, peralatan pengamatan yang canggih, serta agen rahasia.
  • Intelijen bisnis merupakan informasi rahasia yang didapatkan suatu perusahaan mengenai saingannya dan pasar.

Perkembangan intelijen

Informasi yang dicari 

Pada perkembangan selanjutnya, informasi yang dicari bukan hanya bersifat kemiliteran namun juga mengenai masalah masalah sosial, gejolak sosial, informasi ekonomi, pertanian, tingkat keberhasilan panen serta kemajuan teknologi. Tujuannya selain bersifat untuk kepentingan analisis militer, juga berguna untuk kepentingan lainnya seperti kepentingan ekonomi, kerjasama ekonomi dan lain-lain terutama yang bersifat hubungan antar negara (diplomatik). Selain negara, kadang-kadang perusahaan-perusahaan maupun kalangan bisnis juga menggunakan cara-cara ini untuk mengumpulkan informasi yang sifatnya terbatas hanya untuk kepentingan bisnis seperti prospek mendirikan usaha maupun investasi, kemampuan daya beli dan ekonomi sampai mengetahui kekuatan bisnis saingannya.Seorang personel intelijen telah didoktrin untuk menyerap informasi sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan apa yang telah menjadi misinya.Kekuatan suatu negara tidak hanya terletak pada kekuatan armada perangnya,namun Intelijen adalah suatu titik inti dari keberhasilan suatu Kekuatan pokok suatu negara.Kadang Intelijen dipandang sebelah mata oleh suatu kaum paradigmatis tertentu,justru dengan intelijen inilah suatu sistem akan tetap utuh dan terjaga dari segi keamanan internal.


Operasi intelijen

Pada dasarnya, intelijen adalah bersifat mengumpulkan informasi. Pada perkembangannya terutama yang berurusan dengan masalah negara, juga ditambah dengan usaha sejauh mana menyelesaikan setiap ancaman yang dilakukan secara efektif, rahasia, dan langsung menuju sasarannya yang dikenal dengan operasi intelijen yang sering dikenal juga dengan operasi klandestin. Sebagai contoh di Amerika Serikat terdapat undang-undang intelijen yang isinya "..serta usaha usaha yang dilaksanakan untuk menghadapi ancaman terhadap kepentingan nasional". Maka mucullah operasi-operasi seperti usaha penggulingan terhadap Presiden Soekarno dengan memberikan bantuan senjata kepada kaum pemberontak pada dekade 1950-an, Invasi Teluk Babi di Kuba tahun 1960-an, usaha pembunuhan Presiden Saddam Hussein dan lain-lain.

Kriminalitas Prinsip prinsip intelijen juga digunakan untuk mengatasi kriminalitas dan kejahatan yang terjadi di masyarakat umumnya dugunakan oleh kepolisian dengan menggunakan unit-unit reserse atau kejaksaan seperti di Amerika Serikat (FBI), detektif bahkan wartawan untuk mencari sumber berita. Masing masing memiliki kode etik tersendiri.

Sifat-sifat operasi Intelijen

Umumnya operasi intelijen dilakukan untuk dua kepentingan:
  1. Operasi Taktis
    yaitu operasi yang dilakukan untuk mendukung operasi-operasi taktis yang dilakukan dalam jangka waktu dan kegiatan tertentu, umumnya dilakukan oleh angkatan bersenjata dalam operasi operasi militernya.
  2. Operasi Strategis
    yakni operasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data informasi dan kegiatan lain untuk kepentingan strategis umumnya dilakukan dengan jangka panjang.  
Badan intelijen
 Umumnya setiap negara memiliki badan-badan atau lembaga intelijen intelijen baik yang berdiri sendiri ataupun dibawah institusi lain. Ada badan intelijen yang keberadaannya diketahui publik atau bahkan rahasia.
Beberapa badan Intelijen yang dikenal di dunia antara lain:

Intelijen bisnis

Sedangkan yang dimaksud dengan Istilah intelijen bisnis (bahasa Inggris: business intelligence, BI) merujuk pada teknologi, aplikasi, serta praktik pengumpulan, integrasi, analisis, serta presentasi informasi bisnis atau kadang merujuk pula pada informasinya itu sendiri. Tujuan intelijen bisnis adalah untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
Sistem BI memberikan sudut pandang historis, saat ini, serta prediksi operasi bisnis, terutama dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan ke dalam suatu gudang data dan kadang juga bersumber pada data operasional. Perangkat lunak mendukung penggunaan informasi ini dengan membantu ekstraksi, analisis, serta pelaporan informasi. Aplikasi BI menangani penjualan, produksi, keuangan, serta berbagai sumber data bisnis untuk keperluan tersebut, yang mencakup terutama manajemen kinerja bisnis. Informasi dapat pula diperoleh dari perusahaan-perusahaan sejenis untuk menghasilkan suatu tolok ukur.
Lebih jauh intelijen bisnis bisa kita definisikan sebagai berikut :
1.  Intelijen Bisnis adalah sebuah alternatif terminologi bagi Competitive Intelligence. Definisinya adalah kegiatan-kegiatan monitoring lingkungan eksternal sebuah perusahaan untuk mendapatkan informasi yang relevan bagi proses pembuatan kebijakan perusahaan tersebut.

2.  Istilah lain CI adalah Competitor Intelligence, yaitu proses analisa yang mentransformasikan keseluruhan competitor intelligence yang utuh menjadi pengetahuan strategis tentang kompetitor, posisi, performance, kapabilitas, dan niat/tujuan. Pengetahuan strategis tersebut harus relevan, akurat, dan bisa digunakan.

3.  Competitive Intelligence adalah sebuah cara berpikir (way of thinking).

4.  CI menggunakan sumber-sumber informasi publik untuk mengetahui lokasi dan membangun informasi tentang persaingan dan pesaing-pesaing yang ada.

5.  Competitor intelligence adalah informasi yang sangat spesifik dan tepat waktu tentang sebuah perusahaan.
Fungsi umum teknologi BI adalah reporting, OLAP (online analytical processing), data mining, business performance management, benchmarking, text mining dan predictive analytics.

Richard Coombs, Competitive intelligence handbook. University Press of America, Bab I)

Jadi peran intelijen bisnis untuk saat ini memang dipandang perlu. Karena dinamika bisnis era sekarang sudah begitu cepat berkembang dan begitu ketat bersaing. Sehingga perubahan sekecil apapun dari lingkungan ekternal kita dan sesingkat apapun waktu berlangsungnya perubahan, akan berdampak besar terhadap kelangsungan bisnis sebuah perusahaan. Siapa yang cepat dan cerdas memanfaatkan waktu dan situasi dialah yang akan berkembang. Sebuah keputusan haruslah cepat, tepat dan strategis. Bagaimana itu bisa terlaksana, fungsi dari inteligen bisnis inilah yang menentukan.
 

Ada dua main job atau tugas utama dari seorang agen inteligen bisnis, yaitu :
  1. mendapatkan informasi
  2. membentuk sebuah opini

Pentingnya intelijen atau mata-mata atau spionase bisnis adalah informasi. Informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan musuh yang sedang dihadapi dari sisi bisnis. Siapa mereka, apa tujuannya, seberapa besar kekuatan mereka ( berkaitan dengan,produk, modal, teknologi yang digunakan, sistem administrasi dan SDM ) apa rencana dan strategi mereka, dimana kelemahan mereka, dan dengan siapa saja mereka menjalin hubungan, dll.

Selain dari pada itu intelijen bisnis dituntut untuk mengetahui sejauh mana loyalitas pelanggan terhadap produk, merk dan jasa tertentu sekaligus segmentasi pasar.



Informasi-informasi tersebut yang kemudian akan kita gunakan untuk menyusun strategi yang tepat untuk menghadapi dan bahkan mengalahkan mereka. Tanpa adanya informasi-informasi tadi, kita hanya bisa meraba, mengkira-kira dan menebak-nebak. Jauh akan lebih sulit bagi kita untuk menentukan tindakan dan strategi yang akan digunakan.



Yang kedua, tugas intelijen selain mengumpulkan informasi, juga harus mampu membentuk sebuah opini publik terhadap produk kita maupun produk kompetitor. Pembentukan opini ini tergantung mau kita arahkan kemana. Apakah untuk memperbaiki dan menaikkan index persepsi baik/popularitas dari produk kita atau sebaliknya untuk menjatuhkan/melemahkan produk kompetitor. Pembentukan opini ini akan sangat berdampak signifikan terhadap kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap sebuah produk. Opini bisa diciptakan dan dimanipulasi. Pemilihan materi dan media sangat penting dalam proses ini. Dan itu adalah tugas dari para agen inteligen bisnis.



Tak jauh dari dunia perang, inteligen dalam dunia bisnis pun mutlak diperlukan agar roda bisnis kita tetap berjalan dengan baik. Tidak harus tujuannya “membunuh” dengan melakukan Offensive Inteligent, tapi cukup hanya untuk menjaga dan memastikan kelangsungan dan pertumbuhan positif bisnis kita (deffensif inteligent ). Bila kita masih menghormati etika bisnis dan praktek-praktek persaingan bisnis yang sehat, maka tidak perlu kita menggunakan intelijen kotor  . Berperang habis-habisan dan total, bukan berarti menghalalkan segala cara.



Defensif intelijent maupun Offensif Inteligent bisnis tidak harus membuat kita berlaku curang dengan menyusup kedalam organisasi kompetitor dan mencuri ide dan gagasan mereka seperti halnya yang terjadi pada perusahaan Unilever yang menuntut Procter & Gamble (P&G) atas aktifitas mata-mata untuk mendapatkan rahasia bisnis perawatan rambut Unilever.



Kita tidak bicara hal kotor seperti itu, karena bagaimanapun kerasnya “ belantara bisnis” dewasa ini yang namanya Business Etique tetap harus dijalankan sehingga informasi yang digunakan melalui intelijen kompetitif untuk menyusun strategi dan taktik tetap dijalankan dengan etis karena tujuan dari intelijen bisnis adalah bukan mencuri rahasia perusahaan kompetitor, rahasia pasar kompetitor ataupun properti rahasia lainnya. Tetapi merupakan sebuah teknik pengumpulan informasi secara sistematis, secara terbuka (legal) dalam jangkauan informasi yang begitu luas, yang ketika telah terseleksi dan disatupadukan serta dianalisa akan menyediakan sebuah pemahaman yang utuh tentang struktur perusahaan pesaing, budaya perusahaan, kebiasaan, kemampuan/kelebihan dan kelemahannya.



Salah satu intelijen yang fair adalah mengamati pergerakan kompetitor  secara cermat melalui berbagai media legal maupun publisitas mereka. Biarpun informasi ini bersifat umum dan terbuka untuk semua orang, bukan berarti itu informasi yang tidak penting dan dangkal. Jika kita bisa mengolahnya dengan baik dan menganalisa dengan detail akan banyak hal yang bisa kita dapatkan dari hanya sekedar berita. Beranjak lebih jauh, kita bisa menjadi “konsumen” kompetitor juga dalam skala kepentingan investigasi. Sampai sejauh mana kualitas produk mereka, bagaimana price nya, dan bagaimana tingkat pelayanan pra dan pasca jual kepada pelanggan. Dengan memposisikan kita sebagai konsumen, akan kita dapatkan informasi yang qualify dan akurat dibandingkan dengan mengandalkan sumber lain.



Dalam intelijen, prinsip “kenali dan dapatkan” adalah tujuan utama yang harus dicapai. Untuk bisa mencapai tahapan ini diperlukan :

1. Orang yang tepat
2. Cara yang tepat
3. Tools/sarana dan media yang tepat

Minimal tiga point diatas harus bisa terpenuhi agar proses pengumpulan informasi dan pembentukan opini dapat berjalan dengan baik selain tentunya hal-hal lain termasuk juga besaran alokasi anggaran, timing yang tepat dan situasi eksternal masyarakat (ekopolsosbud).



Pemilihan orang yang tepat, tidak harus berasal dari internal. Justru akan lebih leluasa dan bebas jika agen tersebut adalah orang luar yang kita didik dan tugaskan untuk mendapatkan informasi dibandingkan dengan orang dalam.


Dalam mempengaruhi opini publik pun, akan lebih terasa realistis dan obyektif jika itu berasal dari kalangan luar organisasi kita. Tidak ada salahnya kita menggandeng tokoh keagamaan, budayawan, seniman bahkan seorang politisi untuk bisa menyuarakan opini seperti apa yang kita inginkan. Tentunya hal tersebut tidaklah gratis/cuma-cuma. Tapi bila kita memiliki konsep yang matang dengan hal tersebut, sepertinya anggaran/cost yang kita keluarkan akan sebanding  dengan hasil yang kita inginkan. Jaman sekarang bukanlah jaman pure bussines dimana bisnis berjalan sendirian melalui perangkat bisninya. Sekarang adalah jaman dimana segala sumberdaya yang bisa memuluskan jalan digunakan. Termasuk pengaruhnama besar, popularitas, kekuatan  politik dan jabatan dalam penentuan regulasi dan aturan mulai digunakan sebagai salah satu tangan dan tameng bisnis. Sekali lagi, mengingat etika bisnis yang harus kita patuhi, proses ini pun jangan sampai kebablasan dan salah kaprah yang membuat saling menjatuhkan dan membunuh pihak lain. Tapi cukup untuk memastikan ketidakberpihakan pemilik wewenang dan kekuasaan kepada salah satu kompetitor, menjamin terlaksananya persaingan yang sehat dan memberikan “sedikit” apresiasi dan opini positif dan obyektif terhadap produk dan jasa kita sehingga penilaian masyarakat/konsumen akan obyektif dan fair. (cbn, 10 feb 2009)




Daftar Referensi :











 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text