Jenis-jenis Sistem Informasi dan Contoh Aplikasinya
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi
beberapa bagian :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level
organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau
digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input
pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini
meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan
outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.
sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi
dengan lingkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang
dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai
apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting
bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat
berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali. Transaction
processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk
sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data
elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing
systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti
penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction
processing systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk
penggunaan internal maupun eksternal.
Contoh :
- TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi
penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS
juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses
lebih lanjut oleh Sistem Informasi Manajemen.
- Dalam rekening keuangan yang meliputi registrasi masuknya murid baru
, baik itu pembayaran-pembayaran serta cek gaji karyawan yang meliputi
sistem perhitungan gaji. Dalam inventory system yaitu Database berisi
kelengkapan peralatan sarana dan prasarana sekolah serta pemeliharaan
sekolah beserta murid, guru dan lingkungan sekolah, yang tujuannya untuk
mengembangkan suatu sekolah agar lebih maju dan sesuai dengan apa yang
diharapakan.
- Aplikasi Bantuan Keuangan Desa (BKD Pemprov Jawa Timur)Aplikasi
bantuan keuangan desa adalah aplikasi manajemen oprasional Program
Bantuan Keuangan seluruh Desa di propinsi Jawa timur.Aplikasi ini
menangani semua proses Mekanisme Bantuan Keuangan Seluruh desa di Jawa
Timur, mulai dari proses Usulan Bantuan, Penetapan Anggaran, Perubahan
Anggaran Bantuan, Pencairan Bantuan, beserta seluruh proses Pelaporan di
dalamnya.
2. Office Automation Systems (OAS)
Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan Virtual
Office (VO), konsep OAS menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT (
Information Technology
mencakup hardware dan software) dalam berkomunikasi baik dengan satu
orang/unit maupun banyak orang/unit untuk mengurangi penggunaan kertas (
paperless)
dengan tujuan terjadinya peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan
kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja. Secara sederhana
konsep OAS menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server. Server
sebagai pusat pengendali untuk setiap workstation dan peralatan
lainnya. Para pemakai (user) dapat saling berhubungan dengan pemakainya
lainnya melalui server tadi. Semua informasi dan dokumen disimpan
didalam server dan untuk memudahkan digunakan berbagai software yang
dapat mengatur masing-masing pengguna workstation. Melalui penggunaan
jaringan LAN (
Local Area Network) dan Intranet serta Internet
seorang user/pemakai akan dapat berkomunikasi dengan pemakai lainnya
tanpa ditentukan/dibatasi oleh jarak dan waktu.
Contoh :
- Desktop Publishing
- Electronic Calender
- Email
- Electronic Spreadsheet
3. Knowledge Work System
Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan
mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi. Knowledge Work System
mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur, dan
doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
4. Informatic Management System
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
Contoh :
A. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LELANG/ TENDER
E-Procurement ( E-PROC)
Salah satu penerapan kemajuan teknologi telematika
dalam mendukung proses bisnis adalah dalam proses pengadaanbarang/ jasa,
sehingga proses tersebut akan lebih transparan, efektif dan efisien.
Pemanfaatan e-Procurementmenjadikan proses pengadaan dapat dilaksanakan
dengan efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat, transparan,
terbuka dan perlakuan yang adil bagi semua pihak, sehingga hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi fisik, keuangan, maupun
manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah/ Perusahan.Aplikasi
electronic Procurement atau e-Procurement adalah suatu aplikasi yang
digunakan untuk mengelola pengadaan barang/ jasa berbasis internet yang
didisain untuk mencapai suatu proses pengadaan barang/ jasa yang
efektif, efisien dan terintegrasi.Aplikasi e-Procurement memiliki
fasilitas transaksi antara Buyer dan Supplier. Yang dimaksud dengan
Buyer adalah pihak yang akan melakukan proses pembelian barang/ jasa.
Supplier adalah pihak-pihak yang berfungsi sebagai pemasok barang/ jasa
yang dibutuhkan oleh Buyer.
Keunggulan e-Procurement
§ Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi berbasis internet.
§ Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka.
§ Proses dalam setiap tahapan pengadaan akan dengan mudah diikuti / diawasi oleh seluruh stakeholder.
§ Proses akan berlangsung secara :
a. Efisien,
b. Efektif,
c. Terbuka dan bersaing,
d. Transparan,
e. Adil/ tidak diskriminatif,
f. Akuntabel.
§ Akan lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih sehat.
§ Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme ( KKN) dalam pelaksanaan pengadaan barang/ jasa.
Manfaat e-Procurement
1. Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang terkontrol.
2. Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.
3. Proses pengadaan akan lebih transparan.
4. Mereduksi biaya pengadaan barang/ jasa.
5. Menghemat sampai dengan 50% anggaran.
6. Memperlancar Komunikasi Buyer – Supplier.
7. Pelayanan yang baik kepada Supplier.
B. Sistem Informasi Menejemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu (SIM PTSP)
SIM PTSP adalah sebuah aplikasi untuk memenejemen
perizinan yang ada di Kabupaten Bau bau, Buton, Sulawesi Tenggara. SIM
PTSP merupakan aplikasi yang mengelola penyelenggaraan perizinan yang
prosesnya dimulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya
dokumen yang dilakukan dalam satu tempat. Aplikasi seperti ini dapat
memberikan kepuasan kepada para pihak yang mengajukan izin dikarenakan
dengan pelayanan yang diberikan oleh SIM PTSP menjadikan proses
pembuatan izin menjadi lebih cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan
terjangkau.
5. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data
sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi
mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan
aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
Tujuan
Tujuan dari
Decision Support System (
DSS) antara lain adalah :
• membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
• mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
• meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada efisiensinya.
Tahap-tahap
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
- kegiatan intelijen,
- kegiatan merancang,
- kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk
mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan
tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan
intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang
diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal
sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,
mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin
untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan
mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan
utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah
situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih
dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan
tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap
tindakan yang telah dipilih.
Jenis – Jenis DSS
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
- Mengambil elemen-elemen informasi.
- Menaganalisis seluruh file.
- Menyiapkan laporan dari berbagai file.
- Memperkirakan dari akibat keputusan.
- Mengusulkan keputusan.
- Membuat keputusan.
Model
Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS
generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog
manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti:
creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database
memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan.
Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat,
menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar
ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk
menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara
pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.
Penerapan DSS Dalam Suatu Instansi
Mengapa DSS digunakan dalam suatu perusahaan?
• Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
• Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
• Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
• Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan
perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk
di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Dampak Pemanfaatan DSS
Dampak dari pemanfaatan
Decision Support System (DSS) antara lain :
- Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
- Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
- Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
- Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi,
pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih
baik.
- Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
- Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
- Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
- Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
Faktor Pendukung DSS
Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh :
- Faktor teknologi
- Faktor kompleksitas struktural
- Faktor pasar internasional
- Faktor stabilitas politik
- Faktor konsumerisme
- Faktor intervensi pemerintah
- Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,
- Faktor gaya pengambilan keputusan dan
- Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah) serta
- Pertimbangan pengambil keputusan.
Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan ketidakpastian dari
hasil keputusan yang diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian
tersebut, keputusan membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi
yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi
tersebut menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan
pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya,
sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat menrberikan keuntungan
yang maksimal.
• Menggunakan aplikasi
Computer Base Information System (CBIS)
untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan
Group Decision Support System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan
Kelompok (group decision support system), atau GDSS adalah suatu sistem
berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat
dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi
suatu lingkungan yang digunakan bersama.
Contoh :
- Program Sekolah Tunas Bangsa mempunyai LinK Elektronik
yang memudahkan manajerial dan User menerima respon secara interaktif
untuk mengetahui jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa tahun ajaran
baru, dan daya tampung kapasitas sekolah serta masyarakat bisa
mengetahui tentang sekolah yang menjadikan sekolah favoritnya, sebagai
informasi yang lebih lengkap. Dan dari sinilah masyarakat bisa tau
bagaimana alur, atau kelebihan sekolah tersebut, karena orang tua tidak
mau menyekolahkan anak-anaknya pada sekolah yang asal-asalan.
- Penerapan Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support
System) Dalam Sistem Informasi Manajemen Akademik Di kampus STMIK Insan
Pembangunan
Berbagai proses dalam manajemen akademik, proses pengambilan
keputusan telah banyak bergantung pada DSS yang telah dikembangkan.
Penerapan DSS diterapkan pada saat :
- Keputusan penerimaan mahasiswa baru
- Evaluasi prestasi akademik
- Yudisium dan
- Penentuan mahasiswa berprestasi.
Berbagai basis data dikembangkan oleh unit kerja sesuai dengan
aktivitas dan arah pengembangan masing-masing dengan penerapan
koordinasi matriks kepada unit lain yang terkait. Pangkalan data utama
meliputi sebagai berikut :
- Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi Akademik (SISKA), termasuk di antaranya basis data mahasiswa
- Basis data keuangan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Keuangan (BAK).
- Basis Data Perpustakaan (Perpus) yang dikelola oleh bagian perpustakaan termasuk didalamnya data buku, literature dll.
ulasan :
Pengembangan Sistem Informasi STMIK Insan Pembangunan
Pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi merupakan salah satu
program STMIK Insan Pembangunan untuk menunjang pengembangan pendidikan
dan pengelolaan Sekolah tinggi. Pengembangan pemanfaatan teknologi
informasi (TI), yang juga disebut sebagai teknologi informasi dan
komunikasi (
information and communication technology = ICT)
merupakan strategi dasar pengembangannya sehingga dapat menunjang sistem
pendidikan dan pengelolaan yang efisien dan efektif. Sedangkan langkah
pencapaian tujuan pengembangan adalah dengan meningkatkan aksesibilitas
sumberdaya dan aktivitas sivitas akademika dalam satu sistem informasi
manajemen (SIM) yang terpadu dan modern sehingga dapat melakukan
evaluasi diri, pemantauan, audit akademis maupun finansial, dan
perencanaan secara komprehensif.
Infrastruktur sistem informasi STMIK Insan Pembangunan dikembangkan
untuk menunjang decision support system dan menggunakan ICT pada semua
unit kerja. ICT bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan
pengendalian manajemen internal. Strategi implementasi pada unsur
peningkatan kinerja organisasi adalah dengan meningkatkan dan
mengembangkan manajemen sistem informasi .
Pengembangan SIM STMIK Insan Pembangunan diarahkan menjadi tiga jenjang, yaitu :
1)
Executive Information System : kebutuhan informasi strategis untuk pimpinan puncak
2)
Decision Supporting System : kebutuhan informasi untuk manager menengah yang dipergunakan untuk implementasi perencanaan; dan
3)
Transaction Processing System : dipergunakan untuk manager operasi agar dapat melaksanakan fungsi tugasnya dan melakukan monitoring.
Dalam menunjang terciptanya jenjang sistem informasi tersebut, maka diperlukan beberapa prasyarat, yakni tersedianya:
- Sistem komputer untuk mengembangkan paperless office, internet, intranet, pusat / gudang data (data centre / ware-house), PC network dengan berbagai variannya.
- Staf dan karyawan yang mampu menguasai sistem komputer. Ini berguna
bagi pihak manajemen dalam menyusun rencana kerja dan mengontrol
pelaksanaan kegiatan yang ada.
Pengelolaan Sistem Informasi STMIK Insan Pembangunan
Pengelolaan sistem informasi STMIK Insan Pembangunan berada di bawah
tanggung jawab langsung Ketua Sedangkan dalam pelaksanaan pengelolaan
dan pengembangan sistem informasi STMIK Insan Pembangunan dilakukan oleh
Bagian Litbang yang membawahi Bagian IT dan UPT
Sistem Aliran Data dan Otorisasi Akses Data
melakukan penataan dan perbaikan SIM STMIK Insan Pembangunan beserta
pengelolaannya untuk menyempurnakan tata laksana dan responsibilitas
dengan baik. Guna menunjang kokohnya layanan informasi di lingkungan
STMIK Insan Pembangunan, untuk mendorong tercapainya aplikasi SIM STMIK
Insan Pembangunan yang berjalan
realtime secara online dan up to date.
Beberapa yang dilakukan dalam menunjang hal tersebut, sebagai berikut:
- Pendayagunaan Unit Sistem Informasi
- Pendayagunaan operator di setiap unit / lembaga / badan
- Membangun SIM STMIK Insan Pembangunan yang terintegrasi
- Melakukan perkuatan terhadap kebijakan, sasaran dan strategi sistem informasi
- seluruh input yang diolah diharapkan mampu memberikan output yang
sesuai dengan kebutuhan institusi. dalam hal ini, juga melaksanakan
otomasi EPSBED ke dalam SIM STMIK Insan Pembangunan dengan menggunakan
program visual basic, melalui :
- Integrasi sistem akademik
- Pengisian nilai akademik tepat waktu
- Pengisian data EPSBED, termasuk entry data tabel mata kuliah, data KRS, KHS, alumni, serta data kapasitas dan fasilitas.
Adapun data valid yang dimaksud, dengan menyertakan beberapa hal sebagai berikut :
a. Laporan semester berjalan dalam kondisi valid
b. laporan data yang terakhir dan print out evaluasi per semester.
Otorisasi akses data senantiasa dikelola untuk menjaga kelangsungan
dan stabilitas sebuah sistem aplikasi. Diharapkan, seluruh sistem
informasi yang dibangun, dapat sesuai dengan kebutuhan setiap user.
Otorisasi terhadap akses data merupakan jawabannya. Implementasi
pengelolaan otoritas biasa dimulai dengan login dan pencantuman user
password. Implementasi atas user classification dilakukan, dimana
menu-menu yang muncul atau aktif, dapat disesuaikan dengan group user
yang telah melakukan login.
Akses data memerlukan sebuah form khusus yang biasa digunakan untuk
melakukan sentralisasi objek. Selanjutnya, objek tersebut akan mengarah
pada akses database (basis data). Secara umum, klasifikasi user dalam
sistem informasi STMIK Insan Pembangunan dibagi menjadi :
a. Login operator. Berperan sebagai user yang hanya bisa mengisi dan atau memutakhirkan content.
b. Login admin. Berperan sebagai administrator yang mampu mengisi
content, sekaligus berhak melakukan editing, penambahan atau penghapusan
user.
c. Untuk sistem aplikasi tertentu, dilakukan klasifikasi berdasarkan
login pimpinan, operator, user dan admin, atau terkadanng ditambahkan
super-admin.
Klasifikasi User Aplikasi SIM STMIK Insan Pembangunan
Gambar : Klasifikasi User
3. Pemanfaatan Sistem Informasi STMIK Insan Pembangunan
Pemanfaatan sistem informasi berbasis teknologi informasi dan
komunikasi di STMIK Insan Pembangunan meliputi pemanfaatan basis data
& informasi, pemanfaatan dalam dukungan pengambilan keputusan (
Decision Support System = DSS), dan pemanfaatan dalam komunikasi dan akses informasi.
Pemanfaatan Basis Data dan Informasi
SIM STMIK Insan Pembangunan memiliki basis data dan informasi yang
lengkap yang dikelompokkan dalam beberapa sub-sistem, meliputi
administrasi akademik, keuangan, sistem pembelajaran, dan data
perpustakaan di STMIK Insan Pembangunan. secara bertahap, akan
diintegrasikan menjadi suatu SIM STMIK Insan Pembangunan yang lebih
handal.
Administrasi Akademik
Basis data dan informasi akademik dikelola dalam kelompok aplikasi
Sistem Informasi Akademik (SISKA), termasuk di antaranya master
mahasiswa.
Gambar : Aplikasi SISKA
Kelompok Aplikasi ini merupakan piranti utama dalam pelaksanaan
registrasi mahasiswa, monitoring kemajuan akademik mahasiswa,
penginputan nilai mhs dan lain-lain.
Keuangan Perguruan Tinggi
Subsistem informasi keuangan dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi Keuangan (BAK). Termasuk di dalamnya adalah aplikasi
Pengelolaan Keuangan
Sistem Pembelajaran
dalam peningkatan mutu pembelajaran. Mahasiswa bisa dengan download dokumen atau modul kuliah
Selain sebagai pemanfaatan basis data buku Perpustakaan STMIK Insan
Pembangunan juga menyimpan hasil penelitian mahasiswa jenjang diploma
hingga sarjana.
Sistem Analisis Pengambilan Keputusan
Data dan informasi akan diolah dalam sebuah rumusan tertentu,
dianalisis dan kemudian dapat disajikan untuk memenuhi kebutuhan
decission maker. Pelaksanaan analisis antara lain dilakukan dalam kaitan
berbagai kebutuhan spesifik.
1. Aplikasi SIM STMIK Insan Pembangunan pada berbagai aktivitas
pengelolaan STMIK Insan Pembangunan, seperti pada saat registrasi
mahasiswa baru ataupun mahasiswa lama berlangsung dan pada saat
pengambilan keputusan penerimaan mahasiswa, Pengisian KRS dan
Pengambilan KHS
2. Proses pengumpulan dan penyusunan dokumen akreditasi berdasarkan 15 Standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
3. Proses evaluasi diri di lingkungan STMIK Insan Pembangunan.
4. Monitoring dan penigkatan mutu web STMIK Insan Pembangunan
5. Analisis
benchmarking dengan institusi eksternal melalui kompilasi informasi dari pihak eksternal
6. Data dasar dan SWOT untuk perencanaan pengembangan bagian penelitian dan pengembangan (litbang) STMIK Insan Pembangunan.
Pemanfaatan untuk Komunikasi dan Akses terhadap Sumber Ilmiah
Website STMIK Insan Pembangunan dengan alamat
http://www.insanpembangunan.ac.id.
Pemanfaatannya terus dikembangkan dan diharapkan senantiasa dapat
memenuhi keinganan seluruh civitas akademika dan masyarakat pada
umumnya.
Akses Internet
Akses internet telah disediakan bagi civitas akademika STMIK Insan
Pembangunan dengan menggunakan WiFi hotspot area.Fasilitas internet ini
digunakan untuk mengakses berbagai informasi yang tersedia di dunia maya
Alamat e-mail Ketua dan Kajur
Alamat e-mail bagi civitas akademika yang dikelola dibawah
http://www.insanpembangunan.ac.id
Secara bertahap, seluruh civitas akademika akan diberikan alamat
email, melalui pengelolaan email tersentralisasi, kecuali untuk email
mahasiswa
Gambar : Login E-mail
Jaringan lokal
Jaringan komputer STMIK Insan Pembangunan menggunakan
Local Area Network
(LAN). Selain itu STMIK Insan Pembangunan juga sedang mengembangkan
jaringan nirkabel perangkat seluler dalam bentuk SMS Gateway yang
nantinya akan bekerjasama dengan PT Telkomsel yang di antaranya meliputi
fitur: web2 sms, shortcode, queing, dan hunting.
6. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi
secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa
alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem
sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan
pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut
knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam
suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir
bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik
terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah
knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan
pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa
terstruktur dan anatarmuka pengguna.
Contoh :
- Aplikasi ramalan
7. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat
keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision
support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa
kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam
bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS
disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang
disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang
terhubung dengan jaringan.
Contoh :
- E- Government
8. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan
ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal
dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di
tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
Contoh :